Penjaga gawang Sriwijaya Football Club Ferry Rotinsulu berharap konflik dualisme kompetisi segera diatasi PSSI, karena untuk kepentingan sepak bola nasional.
Penjaga gawang nomor satu Laskar Wong Kito itu mengucapkan harapannya dalam doa pada perayaan ulang tahun ke-29 di Lapangan Sepak Bola Garuda, Palembang, Rabu (28/12).
"Untuk tim, saya memohon kepada Tuhan agar Sriwijaya FC meraih prestasi yang lebih baik, selain itu berharap konflik dualisme kompetisi dapat segera diatasi," kata Ferry.
Pemain asal Palu itu menyadari saat ini tidak dapat memperkuat Timnas Indonesia, karena PSSI mengeluarkan peraturan pelarangan bagi pemain yang berlaga pada kompetisi ilegal, Liga Super Indonesia. "Sedih juga rasanya, karena PSSI melarang saya main di Timnas. Bagi saya hal itu kurang adil dan tak masuk akal, karena tim nasional merupakan jelmaan pemain terbaik dalam suatu negara," kata dia.
Dia pun berharap, semua pihak terkait dapat duduk satu meja dan menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin. "Jangan sampai pemain jadi korban," ujar dia.
Ferry mendapatkan kejutan ulang tahun dari sejumlah anggota Kelompok Suporter Singa Mania dan Sriwijaya Mania Sumsel (SMS). Seusai latihan di sore itu, Ferry kedatangan puluhan suporter dengan membawa kue ulang tahun.
Kejutan pun dilanjutkan dengan menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" dan memberikan ucapan selamat melalui jabat tangan. Para suporter melakukan hal itu sebagai wujud rasa kekeluargaan yang telah dibina dengan Ferry sejak tahun 2005. Sebelumnya, perayaan serupa juga diberikan kepada Firman Utina, pada 15 Desember lalu.
Ferry mengaku sangat terkejut dan senang saat suporter datang ke stadion untuk merayakan ulang tahunnya itu. "Terima kasih kepada para suporter yang sudah datang dan memberi kejutan ulang tahun, semoga kebersamaan ini bisa menambah semangat saya untuk berbuat yang terbaik untuk Sriwijaya FC," ujar penjaga gawang tim nasional ini. (Ant/OL-2)
