Cho mengatakan, ia terkejut dengan pemecatan itu, mengingat timnya masih memimpin Grup B dengan selisih gol dan hanya membutuhkan hasil seri di pertandingan terakhir untuk memastikan mencapai babak final.
Tapi Kepala Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) Cho Chung-Yun mengatakan, Cho yang telah menghadapi seruan pengunduran dirinya, dan dianggap bukan orang yang tepat untuk mengantarkan Korea Selatan ke turnamen 2014 di Brasil.
"Kami sudah sampai pada kesimpulan bahwa akan sulit bagi Korea Selatan untuk mencapai putaran final Piala Dunia dengan pelatih saat ini. Kami telah memutuskan untuk memecatnya," kata Cho kantor berita Yonhap.
"Mengenai penggantinya, kita akan mengambil siapa pun yang cukup berpengalaman dan mampu mengatasi krisis ini," tambahnya.
Pelatih marah-marah pada cara pemecatan dan mengatakan hal itu tidak secara resmi dibicarakan oleh komite teknis Asosiasi Sepak Bola Korea. Ia diberitahu keputusan itu oleh ketua komite, Hwangbo Kwan, di sebuah hotel di Seoul pada hari Rabu.
"Saya bukan pelatih sepak bola amatir. Saya terkejut dipecat dengan cara seperti ini," kata Cho.
"Kejadian ini tidak hanya berkaitan dengan penghasilan saya, tetapi masa depan sepakbola Korea. Siapa pun yang datang dan meninggalkan pos pelatih, prosedur yang sah harus diikuti," kata Cho.
Setelah kekalahan mereka di Beirut, Korea Selatan memimpin Grup B berdasarkan selisih gol, masing-masing dengan 10 poin dan di tempat ketiga diduduki Kuwait dengan delapan poin, dengan dua tim teratas mencapai babak kualifikasi akhir.
Tim peringkat ketiga Asia itu akan menjamu Kuwait pada pertandingan grup terakhir mereka pada 29 Februari.
