PALEMBANG – Presiden Klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, menghargai upaya komunikasi yang dilakukan PSSI, dengan mengutus perwakilan kepada seluruh klub yang berlaga di Indonesian Super League (ISL), termasuk Sriwijaya FC.
Namun Dodi meminta agar PSSI benar-benar membangun komunikasi secara bijak, dengan tidak menyandera klub-klub ISL dan berada dalam satu level, atau tidak mengintimidasi.
Dodi menilai, kisruh yang terjadi saat ini, serta keinginan 425 anggota untuk menggelar Kongres Luar Biasa, dipicu karena sikap PSSI yang terkesan arogan dalam menetapkan aturan. Padahal kata Dodi, semua persoalan itu bisa selesai jika PSSI menghargai anggotanya.
"Kami hargai itu. Namun alangkah baiknya setelah mengirim utusan harus ada pertemuan lanjutan. Artinya pertemuan secara langsung. Sebab kalau membuka komuniaksi, jangan sampai menyandera, dan tidak mengancam," kata Dodi, Kamis (29/12/2011).
Dengan beberapa kejadian saat ini, kata Dodi, pengurus PSSI seharusnya lebih bijak. “Coba tanyakan kepada diri sendiri, mengapa sampai terjadi klub-klub yang dulunya bernaung di bawah kompetisi PSSI, tiba-tiba sekarang berubah menentang. Kisruh dan desakan KLB yang terjadi saat ini hendaknya membuat PSSI introspeksi diri, bukan justru menghukum atau mengintimidasi,” katanya.
"Artinya pendapat dan saran dari klub-klub ISL didengarkan. Jangan hanya sepihak dan sifatnya mengintimidasi. Sebab jika sudah demikian, maka akan tidak bijak, pengurus seperti arogan dan terkesan tidak ingin bicara," jelas Dodi.
Selanjutnya menurut Dodi, pengurus PSSI harus bisa mengajak semua klub untuk duduk satu meja, supaya berbicara dalam satu level. "Tidak ada yang menekan, tidak ada yang diintiminasi, bicara dan duduk satu meja mencari yang terbaik demi kebaikan sepakbola nasional," jelasnya.
