Thursday, December 29, 2011

Pengurus PSSI Tak Takut Diambilalih Lewat KLB

Mengenai ancaman yang dilontarkan salah seorang penggagas KLB akan mengambil alih PSSI sekiranya deadline yang jatuh pada Rabu (28/12) tidak digubris, Juru bicara PSSI Eddy Elison mengatakan mempersilakan.

“Hanya saja, itu sebagai tindakan anarkis, juga tidak mendapat persetujuan dari FIFA,” katanya, Kamis.

Sebelumnya, Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Tony Apriliani mengatakan, hingga batas waktu yang ditentukan 28 Desember 2011, pihaknya tidak mendapatkan jawaban dari PSSI, sehingga KPSI memutuskan mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB).

"Kami sudah coba menghubungi Direktur Organisasi PSSI, Sekjen PSSI dan Ketua Umum PSSI. Namun sampai hari terakhir batas waktu semua teleponnya tidak aktif," ungkap Tony Apriliani kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Tony memaparkan kronologis bahwa pada 23 Desember lalu, PSSI telah menerima bundel berkas tuntutan ke-452 anggota PSSI yang menyampaikan mosi tak percaya dan menuntut digelarnya KLB akibat PSSI banyak melakukan pelanggaran Statuta.

Bundel berkas tersebut dipastikan telah diterima oleh Sekjen Tri Goestoro dan diteruskan kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Ia menuturkan, KPSI yang mengemban amanah dari 452 anggota PSSI tentang mosi tak percaya, menunggu respons dari PSSI hingga 28 Desember 2011. Namun hingga jatuh tempo yang ditentukan, PSSI tetap bungkam.

Terkait dengan jatuh tempo tersebut, lanjutnya, maka KPSI segera mempersiapkan Kongres tahunan PSSI yang akan digelar pada 21 Januari 2011 untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan guna menuju Kongres Luar Biasa di Surabaya pada 6 Maret 2011 yang akan menyusun kembali kepengurusan PSSI yang kredibel dan dapat mematuhi Statuta FIFA dan PSSI.

Tentang aspek legalitas penyelenggaraan KLB itu sendiri, Tony mengatakan secepatnya akan mengirimkan bundel tuntutan 452 anggota PSSI ke AFC dan FIFA sebagai barang bukti tentang adanya tuntutan KLB.

Berita Utama