Sports Marketing, Jakarta - PSSI, sebagai pemilik saham mayoritas PT Liga Indonesia (PT LI), akan melakukan tindakan hukum terhadap sikap membangkang PT LI yang tetap menggelar liga.
PSSI masih kesulitan mengendalikan anggotanya. Klub-klub elit tak tertarik dengan liga format baru yang ditawarkan. Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Sriwijaya FC dan klub-klub besar lainnya justru memilih Indonesia Super League (ISL) yang digelar PT LI.
Meski popularitasnya terus menurun di mata para anggotanya, PSSI masih enggan menggunakan langkah persuasif dan diplomatis untuk merangkul mereka. Ancaman-ancaman terus dilancarkan.
Sebagai pemegang saham mayoritas PT LI sebesar 99 persen, PSSI menyatakan telah mencabut mandat kepada PT LI untuk menggelar liga. PSSI telah membentuk PT baru bernama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). PT baru ini mengelola liga baru berjuluk Indonesian Premier League (IPL).
“PSSI akan segera melakukan tindakan hukum mengenai pembangkangan ini. Seharusnya klub-klub jangan mau diajak untuk melanggar statuta. Karena dalam statuta sudah diatur bahwa hanya kompetisi yang diakui oleh PSSI lah yang boleh diikuti oleh Klub-klub yang menjadi anggota PSSI,” ungkap anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus.
“Ini merupakan penyimpangan besar, PSSI akan mengambil langkah hukuman bagi klub-klub tersebut. Bisa saja degradasi, skorsing atau bisa saja mereka dipecat sebagai anggota PSSI,” lanjutnya.
Sihar mengingatkan PT LI untuk segera memberikan pertanggungjawaban kepada PSSI seputar pengelolaan liga musim lalu. “Kami sudah mengirimkan surat permintaan kepada PT LI untuk memberikan laporan audit perusahaan maksimal tanggal 5 Desember 2011 ini,” lanjut Sihar.
Tak mau menyebutkan secara detail langkah hukum apa yang akan digunakan, Sihar menganggap Direktur PT LI Joko Driono sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap bergulirnya Liga Super.
Sihar juga menyatakan akan melaporkan klub-klub yang telah bertanding di laga perdana Liga Super, yakni Perispura, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta dan Deltras Sidoarjo kepada Komisi Disiplin PSSI.
“Nanti sidang Komdis yang akan memberikan keputusan mengenai pembangkangan ini, tutup Sihar Sitorus.
PT Liga Indonesia mengaku sudah mencapai kesepakatan untuk mengubah komposisi pemegang saham yang tadinya 99 persen milik PSSI dan 1 persen milik klub menjadi sebaliknya, 99 persen milik klub dan 1 persen milik PSSI.
Klub-klub pendukung PT LI menyatakan perubahan skema tersebut telah disepakati dalam kongres PSSI, yang merupakan kekuatan tertinggi dalam organisasi, untuk diterapkan musim ini.
Namun PSSI bersikeras komposisi kepemilikan saham belum berubah karena syarat-syarat perubahan komposisi saham sesuai hukum perusahaan belum terpenuhi. Salah satunya adalah tidak adanya Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri PSSI sebagai pemilik saham mayoritas.
