Thursday, January 19, 2012

Berlabuh ke Pelita Jaya: Terancam Sanksi PSSI, RD Easy Going Saja

Jakarta - Setelah resmi dipinang oleh Pelita Jaya Karawang, Rahmad Darmawan mengaku dirinya tidak takut dengan sanksi PSSI meski bermain di Indonesia Super League (ISL).

Rahmad resmi bergabung dengan Pelita Jaya pada hari Kamis ini (19/1/2012). Dan meski Pelita Jaya bermain didalam kompetisi yang notabene tidak diakui oleh PSSI, pelatih yang akrab disapa RD itu menanggapi dingin ancaman sanksi yang sebelumnya pernah dikeluarkan PSSI kepada seluruh elemen yang bermain di ISL.

Namun, menurut penjelasan RD, sanksi itu sebenarnya hanya bisa diberikan pada perangkat pertandingan saja karena itu ia menyatakan dirinya santai saja.

"Saya tidak pernah melihat saya bermain dimana, yang pasti saya sangat senang bisa kembali turun dalam olahraga yang saya cintai ini. Apalagi bermain dengan Pelita Jaya pula," tutur RD dalam konfrensi pers, Kamis sore WIB.

"Jadi saya easy going saja dengan masalah sama Komdis (Komisi Disiplin PSSI), karena seingat saya mereka pernah mengatakan hanya akan memberikan sanksi pada perangkat pertandingan (ISL) saja. Sekarang saya mau lihat apakah mereka akan memegang perkataan tersebut," jelas pelatih yang kerap memakai topi tersebut.

Sebelumnya, PSSI secara tegas sudah menjatuhkan sanksi pada klub-klub yang bermain di ISL dengan hukuman degradasi dan denda maksimal Rp 1 miliar. Selain itu 80 perangkat pertandingan ISL juga dijatuhkan sanksi karena dinilai memimpin pertandingan diluar yuridiksi PSSI.

Rahmad tetap yakin tidak akan dijatuhi sanksi. Namun jika sanksi tersebut benar-benar datang, RD hanya bisa pasrah. "Kalau saya di skoring saya serahkan semoga Tuhan mengampuni," tuturnya seraya tersenyum.

Dan mengenai urusannya dengan PSSI menyangkut pengunduran dirinya dari kursi pelatih timnas U-23, Rahmad mengaku masalah tersebut sudah selesai.

"Tepatnya hari Jumat saya bertemu dengan pak Sekjen, saya sudah menyelesaikan administrasi dengan PSSI, hanya teknis saja. Tidak ada masalah. Saya sudah bertemu dengan pak Djohar Arifin. Bagaimana pun saya megang prinsip, datang tampak muka, pulang tampak punggung. Hal ini sudah sering saya utarakan," tukasnya menjelaskan.

Berita Utama