Jakarta – Penanggung jawab timnas Indonesia, Bernhard Limbong, membantah tuduhan intimidasi kepada Diego Michiels, yang memutuskan kontranya secara sepihak dengan Pelita Jaya.
Kepindahan pemain kelahiran Belanda yang baru saja mendapat kewarganegaraan Indonesia itu tak lepas dari status Indonesia Super League (ISL), yang diikuti Pelita Jaya. Karena PSSI tidak mengakui ISL, maka FIFA mencap kompetisi tersebut tidak sah, sehingga para pemain yang berlaga di dalamnya tidak berhak memperkuat tim nasionalnya masing-masing.
Hak memperkuat timnas adalah alasan utama Diego memutuskan kontraknya secara sepihak, yang sebenarnya masih berlaku hingga 2014. Namun menurut pihak Pelita Jaya, keputusan Diego juga dipengaruhi intimidasi dari Bernhard Limbong.
“Saya tanggal 18 (Desember) sudah pulang kampung dan baru kembali. Kita ini di sepak bola bukan untuk cari musuh. Sepak bola adalah alat pemersatu bangsa,” ungkap Limbong dalam jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Rabu (4/1/12), menanggapi ancaman manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satria Wangsa, yang akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Boro-boro saya ketemu muka, apalagi telepon (dengan Diego). Apa urusan saya? Terserah Diego mau kemana. Urusan saya adalah manajerial timnas, Silakan masyarakat menilai, apa pantas Limbong mengintimidasi. Saya ini Perwira Tinggi,” lanjut jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat itu.
Limbong mengingatkan pihak manapun untuk tidak semudah itu memberikan ancaman tuntutan hukum.
“Jangan menuduh kalau tidak punya fakta. Kalau diadukan dasarnya apa? Jangan sampai jadi fitnah. Jangan sampai dibawa ke hukum positif,” tegasnya.
Namun Limbong menyatakan tak berniat menuntut balik pihak Pelita Jaya. “Saya tak perlu tuntut-menuntutlah. Saya kenal baik Lalu Mara. Kapasitas saya lebih besar dari sekedar mengurusi Diego Michiels. Tujuan utama saya adalah persatuan demi sepak bola,” pungkas Limbong.
