Akhirny Pepe dan Jose Mourinho mendapat pembelaan. Keduanya telah menjadi subjek kritikan pedas dari media lokal, setelah kekalahan Real Madrid dari Barcelona di Piala Raja, pada Rabu (18/1) atas Kamis pagi (WIB).
Taktik 'negatif' Mourinho pada leg pertama perempat final yang dimenangi Barcelona, 2-1, dan injakan kaki Pepe pada tangan Lionel Messi, telah membuat media-media Madrid yang menyerang kedua pria Portugal itu sejak pertandingan Rabu. Padahal biasanya mereka selalu mendukung
"Saya pikir semua kritikan yang ditujukan ke Madrid, pelatih mereka dan para pemain, sangat tidak adil," tegas mantan gelandang Real dan Timnas Prancis, Zidane, kepada harian olahraga, AS, Jumat (20/1).
"Pepe adalah seorang pemain yang hampir tidak pernah anda dengar gagal di lapangan. Ia adalah pemuda menawan, sangat sopan. Namun ketika ia berada di lapangan, ia terobsesi dengan kemenangan, dan kegelisahannya untuk menang kelihatannya telah membuat dirinya melakukan kesalahan."
"Tentu saja ia telah meminta maaf terhadap apa yang telah ia lakukan, namun Pepe adalah pemain yang memberikan segalanya di lapangan ketika bermain, dan terkadang ia melewati batas," tambah Zidane, yang dibawa Mourinho untuk bekerja sebagai direktur sepak bola tim pertama, pada Juli silam.
Harian olahraga Madrid, AS dan Marca,meneruskan serangan mereka pada Pepe dan Mourinho, pada Jumat. "Pepe telah selip memandang realitas dan membuat Real Madrid tercoreng dengan aksi yang juga mempermalukan pendukung klub," demikian opini Marca. Judul artikel tersebut adalah 'Tujuh dosa Mourinho,' yang mengkritik habis-habisan taktik, pemilihan personel, pergantian pemain, serta analisa pasca pertandingan terhadap mantan pelatih Chelsea dan Inter Milan tersebut.
Zidane berkata mengenai serangan-serangan terhadap Mourinho, "Bagaimana mungkin mereka berkomentar membutuhkan pergantian pelatih? Apa mereka gila? Lihatlah statistik sejak ia berada di sini, mereka luar biasa."
