Saturday, December 24, 2011

Pengakuan Thierry Gathuessi Yang di Lempar Pake Racun Api

Sports Marketing, Adegan ke-12 prarekonstruksi kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persija Jakarta terhadap Hilton Moreira dan Thierry Gathuessi di Hotel Swarna Dwipa, Minggu (18/12/2012) lalu, menunjukkan peristiwa pemukulan terhadap Thierry.
Dalam adegan itu, berdasarkan keterangan para saksi Duddy Parmawan dan Dedi Oktara serta MK, Thierry yang melihat Hilton dikeroyok, datang dan bermaksud menengahi perkelahian yang terjadi.
Namun, pria asal Kamerun berpaspor Perancis ini justru diincar. Ia kemudian terlibat perkelahian dengan pemain Persija Ismed cs dan dikeroyok. Tidak mau menjadi bulan-bulanan, ia melarikan diri ke lantai dua hotel Swarnadwipa.
Namun di lantai II, sudah menunggu belasan pemain pemain Persija. Saksi MK yang melihat ini langsung membantu Thierry untuk meloloskan diri ke lantai III.
"Saya usahakan dia lolos dari serangan para pemain yang sudah kesal itu," jelas MK. Di lantai tiga inilah Thierry mengalami luka di tangan kanan.
Saat dihajar beramai-ramai oleh pemain Persija, Thierry berusaha keluar melalui tangga darurat. Nahasnya, ketika berusaha keluar tanganya terjepit pintu dan ia tetap ditarik oleh beberapa pemain Persija.
Akibatnya, kaca pintu samping itu pecah, kemudian tangan Thierry mengalami luka. Selanjutnya, pada adegan ke-16, Thierry yang lari ke lobby tetap dikejar oleh pemain Persija.
Di sini Thierry dipukul dengan kayu untuk menjepit koran, papan, serta kursi, bahkan ada yang melemparkan racun api. Pemain Persija kemudian melemparkan kursi ke arah Thierry namun meleset dan beruntung kaca lobby hotel tidak pecah.
Namun, kaca lobby hotel itu akhirnya pecah juga
akibat lemparan pemain Persija menggunakan tabung racun api yang diperuntukkan untuk memukul Thierry.
Karena merasa nyawanya terancam Thierry pun lari keluar dari hotel menuju jalan raya. Di sini Thierry menghentikan pengendara motor yang kebetulan melintas dan langsung kabur.(*)

Berita Utama