Kuala Lumpur - Mempertahankan gelar lebih repot daripada merebutnya. Perasaan seperti itu menyelimuti benak pelatih kepala Harimau Malaya Datuk Rajogobal yang berjaya merebut trofi Suzuki AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Jakarta setelah menghempaskan Timnas Garuda dengan agregat gol 4-2.
Malaysia merasakan penderitaan berpuasa selama 14 tahun, paceklik gelar. Dan Rajagobal bangga bisa mengembalikan kejayaan sepak bola Harimau Malaya ini. Ia terus mengitung hari. Kini ia telah menghitung, 11 bulan lagi harus mempertahankan gelar yang susah payah diperoleh ini.
Masa 11 bulan baginya, termasuk terlalu singkat. Lain dengan PSSI, yang hanya memberi waktu tiga bulan kepada Rahmad Darmawan, tapi ingin mendapat hasil instan menjadi juara SEA Games kemarin. Sekali lagi di SEA Games Jakarta, Indonesia diterkam Malaysia, seperti memutar ulang video Sea Games 1979.
“Saya tak boleh janji kita dapat mengekalkan gelaran, karana pertandingan bertambah sengit, lagi pula kita akan menjadi tuan rumah, “ ujar Rajagobal dalam bahasa Melayu. Malaysia dan Thailand akan menjadi tuan rumah bersama untuk pertandingan grup yang akan digelar pada 24 November 2012.
Kesadaran seperti yang dimiliki Malaysia dan Rajagobal, seharusnya membuka mata PSSI. Tidak ada sukses tanpa persiapan matang, termasuk melatih pemain bertanding dalam tekanan tinggi melawan tim-tim kelas dunia, seperti yang dialami oleh timnas Malaysia. Masak kita selalu kalah dari mereka? [mdr]
