Dia menegaskan dirinya hanya ingin menolong Hilton Moreira, yang pada waktu kejadian dipukul tiga pemain Persija di lobi hotel.
”Saya tidak punya masalah dengan mereka (pemain Persija-red). Waktu saya pulang ke hotel saya lihat tiga pemain Persija memukuli Hilton. Saya lalu menghampiri mereka sekadar untuk menolong Hilton,” ujar Thierry kepada Berita Pagi.
Tanpa diduga, niat baik Thierry untuk melerai justru direspon negatif pemain Persija. Diduga kuat saat hendak memisahkan Thierry sempat memukul Ismed yang mengakibatkan luka robek di pelipis Ismed Sofyan.
Kejadian itu memancing kemarahan para pemain Persija lainnya, dan memburu Hilton dan Thierry hingga ke lantai tiga koridor hotel.
“Awalnya ketiga pemain itu memukul Hilton bukan saya. Tapi, ketika saya hendak menolong Hilton saya ikut dipukul oleh seluruh pemain Persija yang ikut bertanding,” sambung pemilik nomor punggung 8 itu.
Selanjutnya, para pemain Persija yang mengamuk mencari Thierry di lantai tiga dan mengeroyoknya. Thierry yang saat itu sendirian lalu berusaha melarikan diri dengan turun ke lantai pertama di restoran.
Para pemain Persija yang kesal karena tidak menemukan Thierry akhirnya memecahkan kaca di restoran. Sementara Thierry langsung menuju ke rumah sakit terdekat.
Akibat insiden ini, Thierry mengalami luka robek di lengan kanan dan harus harus dijahit. Sementara beberapa pemain Persija yang kesal langsung memecahkan kaca di restoran.
“Kondisi saya saat ini baik meski saya sedikit kelelahan. Tidak ada cedera serius di tubuh saya kecuali di bagian tangan kanan. Jujur saya tidak ada permasalahan dengan mereka dan berharap kejadian ini cepat selesai,” tegasnya.
Menurutnya, dia bersama manajemen sudah melaporkan pengeroyokan pemainnya ke pihak Polresta Palembang.
"Saya lelah dan tidak tahu harus bagaimana, semua bos saya yang urus saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya,“ pungkasnya.[yob]
